Model-Model Refleksi

Model-Model Refleksi
Model REfleksi

Dalam upaya untuk meraih pemahaman yang lebih dalam dan peningkatan diri yang berkelanjutan, para praktisi pendidikan sering memanfaatkan alat-alat refleksi. Refleksi adalah proses kritis di mana pengalaman dipelajari, perasaan diungkapkan, pembelajaran diidentifikasi, dan perubahan diupayakan. Salah satu alat yang paling efektif dalam membantu proses ini adalah penggunaan pertanyaan yang dirancang secara khusus.
Ada beberapa model refleksi yang digunakan oleh praktisi dalam berbagai konteks pendidikan. Setiap model ini menghadirkan serangkaian pertanyaan panduan yang membantu individu merenung dan menggali pemahaman mereka.

Di antara model-model refleksi yang dapat diterapkan adalah:
a. Segitiga Refleksi
Segitiga refleksi merupakan kerangka yang mengeksplorasi pemahaman, peningkatan diri, dan penetapan target pembelajaran selanjutnya. Meskipun dinamakan “segitiga,” model ini terdiri dari empat kalimat rumpang yang harus diisi:
– Setelah pembelajaran ini akhirnya saya memahami…
– Setelah pembelajaran ini akhirnya saya mampu…
– Setelah pembelajaran hari ini perasaan saya…
– Setelah pembelajaran ini target saya berikutnya…

REfleksi model segitiga
REfleksi model segitiga

b. Deal
Model Deal merinci pengalaman dan apa yang telah dipelajari dari pengalaman tersebut. Kalimat rumpang yang harus diisi meliputi:
– Hari ini saya belajar…
– Hal yang paling menarik saya hari ini adalah…
– Tantangan terberat yang saya hadapi hari ini adalah…
– Saya merasa bangga dengan diri saya hari ini ketika…
– Saya ingin tahu lebih banyak tentang…
– Satu hal yang ingin saya coba adalah…

refleksi model DEAL
refleksi model DEAL

c. Empat P (4P)
Model Empat P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Perubahan) adalah terjemahan dari model 4F (Fact, Feeling, Finding, Future). Masing-masing komponen dalam 4P mewakili satu pertanyaan:
– Fact: Peristiwa apa yang terjadi?
– Feeling: Apa perasaan yang muncul?
– Finding: Pembelajaran apa yang diambil?
– Future: Bagaimana pembelajaran dapat digunakan di masa depan?

Refleksi Model 4P
Refleksi Model 4P

d. Papan Cerita Refleksi (Reflective Storyboard)
Papan Cerita Refleksi adalah alat yang memungkinkan individu menceritakan refleksi melalui empat gambar yang dibuat secara bersambung. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan termasuk:
– Apa peristiwa yang sebenarnya terjadi?
– Apa yang dirasakan?
– Pembelajaran apa yang diambil dari peristiwa tersebut?
– Bagaimana langkah selanjutnya?

Refleksi model Papan Cerita REflektif

e. Teknik 6 Topi
Teknik 6 Topi adalah metode refleksi yang mendorong pemikiran kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan enam aspek:
– Bagaimana Anda mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dengan pembelajaran hari ini?
– Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran?
– Ceritakan hal-hal positif yang Anda alami selama pembelajaran hari ini.
– Ceritakan hal-hal yang menghambat pembelajaran Anda hari ini.
– Ceritakan ide-ide yang muncul setelah pembelajaran.
– Ceritakan kesimpulan Anda setelah pembelajaran.

Refleksi model topi berpikir
Refleksi model topi berpikir

f. FSB (Fridge, Suitcase, Bin)
Model FSB digunakan untuk mengklasifikasikan pembelajaran berdasarkan tempat penyimpanan yang sesuai. FSB terdiri dari tiga komponen:
– Fridge (lemari pendingin): Materi yang akan disimpan untuk penggunaan di masa depan.
– Suitcase (koper): Materi yang akan dibawa dan digunakan dalam waktu dekat.
– Bin (tempat sampah): Materi yang akan dibuang atau dihindari setelah hari ini.

Refleksi model FSB
Refleksi model FSB

g. Empat C (4C)
Model Empat C (Koneksi, Tantangan, Konsep, Perubahan) terdiri dari empat komponen yang mencerminkan pertanyaan:
– Ceritakan keterkaitan materi yang sudah Anda pelajari dengan peran Anda.
– Adakah ide, materi, atau pandangan yang berbeda dari praktik yang Anda terapkan?
– Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan penting untuk diimplementasikan.
– Ceritakan perubahan yang ingin Anda terapkan setelah pembelajaran hari ini.

Refleksi model 4C
Refleksi model 4C

h. Model Cuaca
Model Cuaca digunakan untuk memfasilitasi refleksi kritis. Tujuannya adalah membandingkan pembelajaran dengan kondisi cuaca. Pertanyaan dalam model ini mencakup:
– Apa yang berjalan dengan baik?
– Apa tantangan yang Anda hadapi?
– Apakah ada ketidakjelasan atau kebingungan yang Anda alami?
– Apakah ada hal baru yang muncul?
– Apakah ada yang mengejutkan?
– Apakah ada perubahan dalam pemahaman Anda?
– Apakah ada konflik dalam pembelajaran?

Refleksi Model Cuaca
Refleksi Model Cuaca

 

Alat-alat refleksi ini menjadi sarana penting untuk meningkatkan kesadaran diri, pemahaman, dan perkembangan diri dalam berbagai konteks pendidikan. Dengan mengajukan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, individu dapat mengeksplorasi dan memperdalam pemahaman mereka, sehingga mencapai kemajuan yang lebih besar dalam pembelajaran dan pengembangan pribadi. Dalam dunia pendidikan, mereka adalah bekal berharga untuk para pengajar dan siswa dalam upaya untuk mencapai potensi penuh mereka.

Teacher

Unleashing the potential of education through technology.

You might also like