Ingin Menjadi Guru Seperti Apa ?

Ingin Menjadi Guru Seperti Apa ?

Memahami Peran Guru:
Mengenang Masa Lalu dan Menyongsong Masa Depan

Sebelum memasuki pembahasan tentang Merdeka Belajar dan pemikiran Ki Hajar Dewantara, mari kita merenungkan kembali pengalaman kita di masa sekolah dan merefleksikan sosok guru yang kita kagumi. Ingatlah guru-guru favorit kita dan alasan mengapa kita menghormati mereka. Apakah ada guru yang memberikan nasehat yang tak terlupakan? Guru yang selalu mendengarkan pendapat kita? Atau mungkin ada guru yang selalu memberikan dorongan dan semangat? Coba pikirkan momen yang menjadi titik balik dalam perjalanan kita, seperti guru yang memberikan tugas yang membuat kita menemukan potensi tersembunyi dalam diri kita. Apakah ada guru yang memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan masih terkenang hingga kini?

Namun, mari kita juga mengingat pengalaman tidak menyenangkan dengan sosok guru di masa sekolah. Apakah kita pernah mengalami pengalaman kurang menyenangkan dengan guru? Apakah ada momen ketika kita merasa takut atau terintimidasi oleh guru yang galak? Atau mungkin pernah merasa malu karena guru mempermalukan kita di depan teman-teman?

Apa Alasan Bapak dan Ibu menjadi Guru

Saat mengingat kembali masa sekolah, mari kita juga memikirkan alasan kita memilih profesi mulia ini. Ketika kita memutuskan menjadi guru, kita pasti memiliki gambaran tentang guru seperti apa yang ingin kita jadi. Mungkin kita ingin menjadi guru yang mampu menulari murid-murid dengan energi positif. Atau guru yang membuat murid terus tertarik untuk belajar dan memberi mereka keterampilan untuk terus belajar sepanjang hidup. Kita ingin murid-murid kita meraih kebahagiaan dan sukses dalam hidup serta siap menghadapi dan mengisi masa depan mereka.

Ketika kita berharap murid-murid kita menjadi pribadi yang berkolaborasi, apakah metode pembelajaran yang kita terapkan telah mendorong kolaborasi atau malah memicu kompetisi di kelas? Ketika kita berharap murid-murid bisa belajar secara mandiri, apakah kita telah membekali mereka dengan kemampuan mencari sumber belajar yang dapat dipercaya atau kita hanya memberikan mereka materi yang terbatas pada buku teks? Ketika kita berharap murid-murid memiliki empati, apakah kita telah menunjukkan empati kepada mereka? Dan ketika kita berharap murid-murid merasa aman dan bahagia, apakah kita telah menciptakan lingkungan belajar yang mendukung hal tersebut?

Refleksi Pembelajaran di Kelas

Sekarang, mari kita refleksikan juga kegiatan sehari-hari kita sebagai guru di dalam kelas. Apakah kita telah menjadi sosok guru yang kita kagumi? Apakah kita sudah berusaha menjadi guru seperti guru-guru idola kita? Apakah kita telah menjadi guru yang menyenangkan bagi murid-murid kita? Sudahkah kita beradaptasi dengan perubahan, terutama di masa pandemi atau era teknologi saat ini? Apakah kita telah menciptakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar murid? Apakah upaya kita sejalan dengan tujuan pendidikan?

Menjadi guru atau pendidik memang penuh tantangan, terutama di era yang terus berubah seperti sekarang. Guru perlu adaptif terhadap perubahan, seperti yang ditekankan oleh Ki Hajar Dewantara. Pendidikan tidak hanya berarti menyampaikan materi, tetapi juga membantu perkembangan karakter dan kepribadian anak. Cara kita mengajar, tutur kata kita, dan tingkah laku kita akan memberi dampak yang mendalam pada murid-murid kita, sebagaimana guru-guru kita telah membentuk kita di masa lalu. Memang tidak mudah, tetapi itu adalah tugas yang layak diperjuangkan.

Baca Juga: Merdeka Belajar

Kesimpulan

Marilah kita menciptakan rasa takjub dan semangat belajar pada murid-murid kita. Mari kita menjadi guru yang memberikan pengaruh positif dalam kehidupan mereka. Bersama-sama, kita dapat membentuk generasi yang siap menghadapi masa depan dengan percaya diri, pengetahuan yang luas, dan keterampilan yang mendukung kesuksesan mereka.

Dalam perjalanan sebagai guru, jangan pernah berhenti belajar. Teruslah mengasah keterampilan dan pengetahuan kita agar dapat memberikan yang terbaik bagi murid-murid kita. Ingatlah bahwa tugas kita sebagai guru bukan hanya untuk menyampaikan materi, tetapi juga membantu murid-murid kita menjadi manusia yang berdaya, mandiri, dan penuh potensi. Dalam upaya ini, mari kita terus mengikuti jejak para pahlawan pendidikan seperti Ki Hajar Dewantara, yang dengan dedikasi dan visinya telah membentuk arah pendidikan di tanah air.

Selamat kepada kita semua, ibu dan bapak guru, yang telah memilih menjadi bagian dari profesionilisme pendidikan. Mari kita terus memberikan yang terbaik untuk murid-murid kita, karena mereka adalah masa depan bangsa.

Teacher

Unleashing the potential of education through technology.

You might also like