Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum: Mengarahkan Pencapaian Kompetensi dan Karakter

Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum: Mengarahkan Pencapaian Kompetensi dan Karakter

Posisi capaian pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Pada topik sebelumnya, kita telah mempelajari tentang apa itu capaian pembelajaran dan bagaimana cara menyusunnya. Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai letak capaian pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Dalam struktur Kurikulum Merdeka, capaian pembelajaran atau CP menjadi acuan yang digunakan untuk pembelajaran intrakurikuler. Kompetensi-kompetensi dalam capaian pembelajaran diturunkan menjadi tujuan pembelajaran yang tersusun sebagai alur untuk satu fase. Alur ini kita sebut sebagai Alur Tujuan Pembelajaran atau ATP, yang kemudian digunakan untuk menyusun rencana dan strategi pembelajaran.

Pada pembelajaran intrakurikuler sebelumnya, kompetensi meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang masing-masing berdiri sendiri. Namun, seharusnya kompetensi tidak dipisahkan, karena kompetensi merupakan sebuah kesatuan. Ini menjadi dasar dalam merumuskan kompetensi pada Capaian Pembelajaran.

Kompetensi melibatkan proses belajar ‘satu paket‘ konsep ilmu pengetahuan, mulai dari pemahaman suatu konsep hingga sikap dalam belajar seperti motivasi belajar dan rasa ingin tahu. Kompetensi juga mencakup kemampuan menggambarkan pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tuntutan kognitif yang lebih tinggi, seperti mengajukan solusi kreatif bukan sekedar menjawab pertanyaan. Ketika guru melakukan asesmen untuk mengukur penguasaan kompetensi, secara langsung asesmen tersebut meliputi ketiga ranah tadi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, tidak perlu memisahkan asesmen tersebut, cukup melihat pada kompetensi yang ada pada capaian pembelajaran seperti yang telah kita pelajari sebelumnya.

Menyusun capaian pembelajaran

Capaian pembelajaran disusun dengan memperhatikan tahapan perkembangan murid sesuai usianya. Hal ini merupakan bagian dari konsep ‘Teaching at the Right Level atau mengajar pada tahapan pembelajaran yang sesuai. Konsep ini menjadi salah satu semangat dalam Merdeka Belajar. Melalui konsep tersebut, murid mendapatkan pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat capaian atau kemampuan awalnya. Untuk membantu Teaching at the Right Level ini, guru dapat melakukan asesmen diagnostik untuk memetakan profil murid. Setelah itu, murid dapat dikelompokkan sesuai dengan kompetensi awalnya. Dengan demikian, guru dapat menyusun pembelajarannya sesuai dengan kompetensi awal tersebut, bukan hanya berdasarkan usia dan kelas. Guru dapat membedakan aktivitas pembelajaran dan konten isi untuk memastikan setiap murid memiliki kesempatan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan serta menjadi individu yang berkembang. Kondisi ini disebut pembelajaran berdiferensiasi.

Menerapkan Teaching at the Right Level

Salah satu penerapan prinsip Teaching At The Right Level adalah ketika ditemukan kondisi murid kelas 8 SMP yang kemampuan dasarnya belum mencapai level yang diharapkan. Guru perlu memberikan intervensi yang sesuai dengan kemampuan murid saat itu, tanpa perlu menunggu sampai akhir tahun. Intervensi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid agar mereka siap menerima pengajaran yang ada di level kelas 8 SMP. Contoh lain adalah ketika ada murid di kelas 5 SD yang seharusnya berada pada fase C dalam kemampuan membaca, namun kemampuannya masih berada pada fase B. Guru dapat menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan membaca murid, namun tetap memberikan intervensi yang sesuai agar kemampuan membaca murid dapat meningkat sesuai tahapannya.

Capaian pembelajaran merupakan kompetensi dan karakter yang ingin dicapai. Kompetensi yang dirumuskan juga digambarkan sebagai sebuah kesatuan. Capaian pembelajaran menjadi acuan untuk menyusun tujuan pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran yang dilakukan perlu memberikan kesempatan pada murid untuk belajar sesuai dengan kompetensi awal mereka.

Ibu dan bapak guru dapat mempelajari lebih lanjut mengenai implementasi konsep Teaching at the Right Level pada topik penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid. Dengan mengadopsi konsep ini, guru dapat memastikan bahwa setiap murid mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka, sehingga meningkatkan capaian pembelajaran secara efektif.

Kesimpulan

Capaian pembelajaran memainkan peran penting dalam kurikulum. Melalui capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran ditetapkan dan strategi pembelajaran disusun. Kurikulum Merdeka memberikan penekanan pada Teaching at the Right Level, di mana pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan awal murid. Dengan menerapkan pendekatan ini, guru dapat memastikan setiap murid memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan berkembang secara optimal. Implementasi konsep Teaching at the Right Level juga membantu memenuhi kebutuhan dan karakteristik individual murid, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan efektif. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan capaian pembelajaran dalam kurikulum adalah langkah penting dalam mencapai pendidikan yang bermutu dan memberikan kesempatan setara bagi semua murid.

Teacher

Unleashing the potential of education through technology.

You might also like