Prinsip Umum Pembelajaran

Prinsip Umum Pembelajaran

Memahami Prinsip-prinsip pembelajaran yang Berpihak kepada Murid

Di modul sebelumnya, kita telah menyegarkan kembali pemahaman kita tentang kurikulum. Saat ini, kita akan memasuki materi pertama dalam modul pembelajaran paradigma baru, yaitu prinsip umum pembelajaran. Tujuan dari materi ini adalah agar kita mampu memahami konsep dan prinsip pembelajaran yang berpihak pada murid.

Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum di dalam kelas sebagai pelaksanaan yang dilakukan oleh guru. Guru merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan prinsip-prinsip yang dapat memfasilitasi beragam kebutuhan murid. Ada lima prinsip pembelajaran dalam paradigma baru yang dapat diterapkan oleh satuan pendidikan dan guru untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas.

Mempertimbangkan kebutuhan capaian belajar murid

Pertama, mempertimbangkan kebutuhan capaian belajar murid saat ini. Dalam merancang pembelajaran, perlu mempertimbangkan capaian setiap murid, yaitu kebutuhan belajar dan perkembangannya. Dengan memahami kebutuhan dan kemampuan murid, guru dapat menggunakan pendekatan pembelajaran terdiferensiasi, untuk mengakomodir perbedaan tersebut. Evaluasi diagnostik dapat dilakukan sebelum proses pembelajaran untuk memahami kebutuhan setiap murid.

Membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar sepanjang hayat

Kedua, membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar sepanjang hayat. Murid memiliki potensi pertumbuhan dan perkembangan yang terus berlangsung. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran yang mengembangkan pola pikir pertumbuhan (growth mindset). Murid perlu mengetahui apa yang dipelajari, mengelola tantangan, dan melakukan refleksi atas pengalaman belajarnya. Dalam konteks kelas, guru dapat melibatkan murid dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dengan membuka dialog. Guru juga membantu murid menemukan dan menumbuhkan motivasi internal serta kepercayaan diri agar menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid

Ketiga, prinsip ketiga adalah mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid. Keseimbangan antara perkembangan kognitif dan sosial-emosional menjadi penting bagi murid dalam menumbuhkan budi pekerti. Oleh karena itu, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran harus mempertimbangkan perkembangan karakter dan kompetensi murid. Contohnya, guru dapat mengembangkan kecakapan berpikir murid melalui penguatan literasi melalui teks. Selain itu, guru juga dapat menumbuhkan kecakapan sosial-emosional murid dengan mengapresiasi proses belajar, mengajarkan kerja sama, serta sikap saling membantu antar murid

Menyesuaikan konteks kehidupan murid

Keempat, menyesuaikan konteks kehidupan murid. Murid tumbuh dan berkembang berdasarkan konteks kebudayaan di sekitarnya. Oleh karena itu, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan konteks kebudayaan dan kehidupan di mana murid berada. Hal ini juga sejalan dengan fungsi satuan pendidikan untuk memelihara warisan budaya yang hidup di masyarakat. Sebagai contoh, guru dapat membantu murid mengenal konteks diri dan lingkungannya, serta melibatkan murid dalam kegiatan adat atau budaya sebagai proses belajar.

Mengarah pada masa depan yang berkelanjutan

Kelima, prinsip terakhir adalah mengarah pada masa depan yang berkelanjutan. Murid adalah generasi penerus masa depan yang akan menjaga dan mengisi keberlanjutan kehidupan. Isu-isu dan tantangan seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan pelanggaran HAM dapat menjadi konten materi yang mendorong murid memiliki beberapa kompetensi untuk turut berkontribusi menghadapi isu dan tantangan tersebut. Maka, penting bagi guru untuk membangun kesadaran murid mengenai masa depan yang berkelanjutan, misalnya dengan membantu murid menemukan pemahaman bermakna dan relevan bagi dirinya saat ini dan untuk masa depannya.

Kesimpulan

Prinsip-prinsip pembelajaran paradigma baru ini muncul sebagai respons atas perubahan yang terjadi begitu cepat di dunia dan keberagaman yang kita miliki. Dengan menerapkan kelima prinsip tersebut, guru dan satuan pendidikan diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung beragamnya kebutuhan, bakat, minat, dan potensi murid.

Setelah memahami prinsip-prinsip pembelajaran yang berpihak kepada murid, langkah selanjutnya yang dapat kita lakukan adalah mendampingi proses belajar murid. Guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Selain itu, guru juga dapat terus mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan dan workshop terkait pembelajaran berbasis paradigma baru. Dengan demikian, guru dapat memberikan pendidikan yang berkualitas dan mendukung perkembangan optimal bagi setiap murid.

Semoga kita dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran demi masa depan yang lebih baik. Salam dan tetaplah bahagia!”.

Baca Juga: Merdeka Belajar

Teacher

Unleashing the potential of education through technology.

You might also like